All content from MBC
Dijelaskan bahwa Lee Jung Yeon seorang gadis SMA pulang malam hari diperkosa dan dibunuh duga Detektif Cha So Ho. Tapi sebaliknya Dr. Baek menduga kecelakaan mobil dilihat dari pendarahan subkontan pada bagian bawah (kalau orang awam nyebutnya memar lebam) dan luka di atas 60 cm dari tanah kemungkinan mobil SUV, pengereman mendadak disebabkan pengendara tertidur. Pelaku sengaja mengaburkannya dengan membuka pakaian dalam korban. Melihat Detektif Cha diam saja langsung diteriakinya tuk bergegas ke bengkel cari mobil yang rusak lampu depan dan bumper.
Menjadi petugas forensik adalah penyihir yang bisa bicara pada orang mati.
Ep 1 Prinsip Locard, setiap kontak pasti meninggalkan jejak.
Sebuah mobil mewah dengan interior didalamnya berwarna merah melaju di jalanan dikemudi oleh pengendara wanita yang berambut panjang kacamata hitam dengan kulit putih keramik, tak lupa sesungging senyuman manis. Sesampai di lokasi kejaksaan Seoul pusat, ia mengucir rambut kuda dan melepas kacamatanya di samping jok diambilnya tas tak jauh dari situ.
Di ruangan jaksa, seorang asisten wanita yang cekatan berkacamata dengan rambut dicepol mengeluh karena mengangkat berkas sendirian. Melihat rekannya penyidik pria paruh baya datang lalu berkelit pergi dengan dalih tak enak perut. Melihat hanya alasan, langsung lengannya ditarik tuk melihat foto jaksa yang akan jadi atasannya. Penyidik pria tak percaya, seumur hidupnya belum pernah melihat wanita cantik berjubah jaksa.
Seketika wanita tadi memasuki ruangannya. Mengira wanita tsb hanyalah pemagang salah masuk ruangan.
"Apakah ini ruangan jaksa Eun Sol?"
Dengan mata mendelik, asisten dan dan penyidik memeriksa foto tadi ternyata wanita didepannya adalah jaksa Eun Sol.
"Kau kira pemagang. Dasar pabo (bodoh)" tuding penyidik ke rekan asisten
Ketukan pintu dari seorang pria berjas rapi klimis
"Sudah lama tak jumpa"
"Apakah kamu sunbae (senior)?" kaget Jaksa Eun Sol.
Jaksa Eun tak mengira senior di kampus yang mana dulunya cupu suka pakai sarung tangan panjang jadi keren seperti ini
Penyidik dan asisten bertanya apakah kalian saling kenal.
"Ia dulunya ratu kecantikan berbeda denganku mahasiswa biasa"
Senyuman tersungging di bibir Jaksa Eun Sol
Melihat sekeliling ruangan, apakah ini ruanganku. Kalau begitu ayo kita beberes. Berkas menumpuk berdebu dan map besar dipindahkan dan lemari yang usang. Yang semula penuh sesak ruangan menjadi lega dengan sisi kanan ada tv layar 21 inch meja bundar untuk tamu di atasnya ada vas dan lilin aromateraphy. Mereka bertiga duduk dan secara resmi memperkenalkan diri.
Penyidik Kang Dong Sik, penyidik berpengalaman dalam kasus pembunuhan. PNS golongan enam.
Saat asisten Cheon Min Ho hendak membuka mulut dipotong oleh penyidik Kang bahwa asisten ini bisanya cuma mengurusi semua dokumen jadi Jaksa Eun bisa mengandalkannya. Diinjaknya kaki penyidik Kang, bahwa ia Cheon Min Ho bukan gumiho jika siang hari lemah lembut dan malam hari seperti bersemangat berapi- api.
Jaksa Eun Sol berbicara dengan Sunbaenya. Jaksa Kang memberi hadiah berupa lensa yang membantunya awas dalam bekerja. Mungkin seperti lup buat foto TKP, jadi bisa lihat secara detail. Jaksa Eun bertanya mengenai rekan penyidik Kang dan Asisten Cheon. Jaksa Kang menjelaskan partnernya bukan yang terbaik, yang ada penyidik Kang suka berdalih sakit perut dan asistennya bagai rubah. Tapi jaksa Eun merendah ia juga bukan yg terbaik dan optimis dengan kinerjanya.
Kemudian Jaksa Eun menemui Kepala Jaksa kriminal divisi delapan. Kepala jaksa memberikan masukan bahwa dengan nilai yang tinggi bisa jadi hakim malah dengan sukarela menjadi jaksa padahal divisinya siap memiliki tugas yang berat. Mendengarnya jaksa eun siap. Karenanya diberi kasus perdana yaitu seorang Oh Man Sang seorang cucu konglomengrat berpengaruh diduga melakukan KDRT berujung meninggal.
Di lokasi TKP, jaksa Eun dihadang oleh detektif Cha bahwa ia reporter tak boleh masuk eh malah minta no hp tapi dijelaskan oleh penyidik Kang bahwa ia jaksa baru. Senang bertemu dengannya, ia jelaskan bahwa sang korban bernama Kwon Hee Kyung. Ditemukan oleh pramuwisma. Dengan leher tercekat, mata sayu sedih melihat pertama kalinya mayat di lokasi TKP. Jaksa Eun mendekat dan membaliknya, ia menjerit. Kontan Dr Baek marah karena merusak TKP sampai membaliknya.
"Apa kau tak melihatnya?"
Rekan Dr Baek menjelaskan bukan lebam mayat melainkan endapan darah setelah kematian. Suasana makin gaduh di saat penyidik kang dan detektif cha membela jaksa eun. Dr Baek melihat high heel Jaksa Eun tak pakai sarung sepatu marah. Jaksa Eun berkelit kenapa.
Di Santa Monica, Amerika Serikat tahun 1877 satu keluarga dibantai diduga oleh tetangganya gegara jejak high heels di TKP. Ternyata ketahuan oleh suami keluarga setelah 15 tahun tetangga dieksekusi. Jaksa Eun meminta maaf. Tak lupa segera menyerahkan sidik jari karena tadi memegangnya sebagai pengecualian.
Di kantor polisi, jaksa Eun menyerahkan sidik jarinya. Detektif Cha menghiburnya dan meminta maaf atas kelakuan Dr Baek bahkan ia dijuluki si beruang. Huft mestinya si psikopat. Hahaha detektif Cha senang mendengarnya.
Malam harinya saat pesta sambutan Jaksa Eun seketika asisten Cheon meramu minuman dengan kaos kaki penyidik Kang tuk diminum Jaksa Eun. Jaksa Eun dengan polosnya tak mungkin meminumnya karena ia tak suka soju tapi wine. Kepala Jaksa mengecoh tuk meminumnya tapi dihadang dengan yang lain. Jaksa Eun pun diam saja malah jika kalian saja yang meminumnya. Kepala Jaksa pun tersenyum getir jika jaksa eun lucu.
Selesai dari toilet, Jaksa Kang menghadang kepala Jaksa bahwa sebaiknya kasus Jaksa Eun dilimpahkan kepadanya. Tapi ditolaknya.
Di kediaman Jaksa Eun sedang yoga dengan ibunya. Ibunya protes kenapa dia jadi jaksa kenapa tidak menikah saja karena kakakmu adalah kesalahan one night stand dan putrinya kesialan baginya. Jaksa Eun tak peduli.
Setelah mandi, pramuwismanya menyodorkan minuman kepadanya. Jaksa Eun berterima kasih. Pramuwismanya senang atas Eun Sol kerja di pemerintahan. Tapi baginya berat karena kasus perdana tentang KDRT sampai meninggal. Wah mendengarnya marah sampai mengumpatinya
Jaksa Eun memeriksa foto TKP sampai bergidik ngeri. Kwon Hee Kyung disiksa oleh suaminya bahkan didorong ke tangga, kwon hee kyung bersembunyi di balik pintu tapi suaminya merusak pintu dengan tongkat golf akibatnya ia tak berani keluar pintu sampai ngompol. Tidak tahunya Jaksa Eun bermimpi demikian dengan tidur di atas foto TKP. Melihat jam 7.30, ia bergegas ke BFN (badan forensik Nasional)
Pada saat melihat rekonstruksi autopsi mayat, Jaksa Eun tercekat bergidik ngeri melihat hal yang tak biasa.
Dr Baek memimpin jalannya operasi berdoa kemudian bahwa sekarang menunjukkan waktu 8.30 pagi. Kemudian satu per satu dicek. Mulai dari kepala sampai ujung kaki. Kondisi banyak luka memar dan sayatan. Rekan Dr. Baek teledor luput mefotonya akibatnya diganti kemudian meminta pemindaian tubuh 3D dan bisa dilihat rusuk kanan patah akibat benturan di tangga duga dr Baek. Berat jantung 335 gram saat membelah lambung tak ada makanan dan penuh kapsul. Langsung seketika melihat riwayat obat di TKP. Tak disangka melanjutkan pembedahan lanjut ada embrio. Dr Baek jadi ingat tunangannya yang hamil dan kecelakaan mengakibatkan tangan kanan bergetar.
Komentar
Aku suka jalan ceritanya dan mengenal profesi forensik yang baru aku lihat apalagi ceritanya utuh didukung karakter yang kuat meski bukan aktor terkenal tapi wajahnya sering wara wiri di drakor
Aku jadi penasaran bagaimana ya bisa bikin bedah mayat secara nyata apa iya syutingnya beneran. Kan aku kepo
Trus aku jadi inget Knowing brother ep 100 yang mana Yesung saat ultah pernah minum yang ada kaos kakinya. Kok sambutan pegawai baru gitu yaa kalau di sini mungkin tumplek tepung ceplok telur dll.
Comments
Post a Comment