All Credit from MBC
Melihat tangan jaksa Eun Sol terluka sangat dalam membuat dr
Baek Beom melakukan menjahit lukanya meski ditentang oleh Jaksa Kang Hyun yang
baru tiba datang. Takut tangan dr Baek yang telah membunuh melukainya
namun oleh Kepala NFS dr Park Jong Ho bahwa dia mempercayai keputusan dr Baek.
Sementara itu dr Ma Do Nam menanyakan maksud ucapan Jaksa Kang kepada asisten
Gendut Sung Joo meski tak tahu begitu juga Penyidik Kang Dong Sik pada Detektif
Cha Soo Ho. Kemudian tetiba datang melaporkan bahwa Han Soo Yeon belum
ditemukan padahal di CCTV tidak terlihat baik pintu masuk maupun keluar segera
ditemukan itu berarti masih berada di dalam gedung. Jaksa Kang mendapatkan
telepon dari penyelifik Seo bahwa KCDC melaksanakan protokol tuk mencegah
infeksi meski mendapat pertentangan dari jaksa Kang yang tak terima rekan
junior karantina bersama mayat. Selesai lukanya dijahit dan diperban, Jaksa Eun
Sol berinisiatif tuk melanjutkan dokumentasi autopsi karena tak suka dijadikan
beban. Oleh dr Baek Beom sebaiknya melihat dari lensa kamera bukan dari mata
telanjang. Di tempat lobby NFS beberapa orang mencari Han Soo Yeon yang
ternyata sedang berada di dalam bilik toilet wanita sedang menelpon putrinya
sebagai ucapan minta maaf tak bisa menjemputnya. Putrinya sedih bahkan hari ini
saja dia tak bisa datang acara ayah sampai menangis sendirian.
Episode 7 Senjata Pengasapan: Bukti pasti dari suatu tindakan atau
asumsi
Jantung. Paru- paru kiri, kanan. Hati. Limpa. Pankreas. Ginjal
Kiri, kanan. Itu adalah aturan dari pengeluaran isi. (Wah aku baru tahu soal
ilmu autopsi, gila ya modal sekali ya dalam bikin kek mayat beneran beserta
organ dalamnya). Saat memeriksa paru- paru ada fibrosis paru- paru, dr Baek
Beom meminta hubungkan sambungan telpon seseorang yang bersamanya di Qatar.
Ternyata ada keluhan batuk kering dan kesulitan bernapas. Kemudian saat
membedah lambung isinya sangat kosong namun ada bukti hijau yang ada kemungkinan
bahwa dirinya diracun untuk membuktikannya pergi ke rumahnya karena sang istri
tak bisa dihubungi dan putranya tinggal di pedesaan. dr Ma yang diperintah tuk
ke lokasi rumahnya merasa keberatan bisa saja itu penyakit bukan pembunuhan
namun saat jaksa Eun Sol memeriksa pakaian beserta sepatu dan sabuknya
membuktikan itu barang mewah. Melihat itu tentu saja ada motif dan detektif Cha
akan memeriksa latarbelakanganya. Tetiba Stellar Hwang datang merasa terpanggil
mendengar ada racun. dr Ma meminta tuk menemaninya dan langsung disetujui
begitu juga detektif Cha dan Si Gendut Sung Joo atas permintaan dr Baek. Detektif
Cha juga mengajak pada Penyidik Kang Dong sik dengan ngeles ingin menjaga jaksa
Eun Sol, oleh Jaksa Kang Hyun dengan mendorongnya pergi mau tak mau ikut
bersama detektif Cha.
Di dalam mobil berdesakan lima orang, detektif Cha ingin modus eh
malah penyidik Kang Dong Sik yang bersandar. dr Ma penasaran dengan pernyataan Jaksa
Kang Hyun bahwa dr Baek telah membunuh namun dipikir- pikir tak mungkin
pembantu pemerintahan melakukan pembunuhan. Kepala Park menghampiri Han Soo
Yeon yang bersangkutan meminta maaf karena kabur ketakutan. Kepala Park justru
iba padanya karena membesarkan putri seorang diri tak perlu kuatir dengan hal
itu nanti adiknya yang mengurus anaknya. Ia menyarankan keluar sendiri dari
bilik nantinya di pintu belakang ada ambulans. dr Baek kelelahan sampai demam,
Jaksa Eun Sol takut MERS. Jaksa Kang Hyun makin kuatir dengan hal itu sampai
berteriak marah- marah. Kepala Park datang menanyakan kondisinya, dr Baek hanya
meminta mie gelas karena kelaparan itu berarti dia hanya bercanda dan
kondisinya baik- baik saja. Tetiba asisten gendut Sung Joo video call padanya
mengenai rumah sang korban. Ternyata rumahnya bagus dan sudah dibersihkan
maklumlah rumah baru sang pengantin baru dari tiga bulan. dr Baek meminta semua
bukti yang ada dari lem dinding rumah, karpet, tanangan, tabung penyaring udara
sampai tempat sampah. Tak luput dari perhatiannya. Selanjutnya Jaksa Eun Sol merasa
tangannya lebih perih dan demam, oleh dr Baek tuk ambil termometer. Jaksa Eun
Sol heran bagaimana bisa ada termometer pada ruangan autopsi, dengan bercanda
terkadang dipakai pada dubur mayat. Jaksa Eun Sol sempat kesal oleh candaannya
dan merasa jijik. Setelah dicek ternyata dirinya demam, ia bertanya ada apa
dengan dirinya. Kepala Park mengatakan kemungkinan dia keracunan darah.
Mendengar hal itu, Jaksa Eun Sol kesal sampai ingin keluar ruangan. Seniornya
Jaksa Kang Hyun juga tak kalah hebih dan panik melihatnya.
Comments
Post a Comment