genflix |
Bisa dibilang antara judul dengan
isi cerita ga nyambung. Memang benar ceritanya tentang medis tapi lebih
tepatnya menggambarkan kehidupan Yoon seorang freelance desain graphic. Jadi
ceritanya tuh Yoon memang pekerjaannya editing photoshop termasuk kek besarin
payudara, penis pokoknya bagusin photo sebuah majalah biar terlihat keren dan
ciamik. Namanya kerja freelance ya gitu dikejar deadliners kudu mau kerja
dibawah tekanan termasuk waktu, padahal bisa sih agak santai tapi manajemennya
yang ya gimana ya. Bekerja di industry ini memang biar irit budget makanya
sebaiknya dikerjakan para freelancer gitu. Siapa cepat dia dapat jika tidak
bakal nganggur karena saingannya banyak.
Nah Yoon yang memang sangat
pekerja keras dan bersikap profesional tapi mengacuhkan pola makan dan hidup
sehat. Jadinya ada ruam gitu di leher, mencoba ke klinik dermatologi specialis
kulit ternyata harganya mahal. Baca di internet biaya di rumah sakit umum lebih
murah dan dilihat- lihat jadwal registrasi jam 6 pagi. Besoknya dia pergi ke
rumah sakit umum ternyata antriannya panjang sekali dari lobby sampai tangga
lantai 3. ( Memang ya pelayanan rumah sakit umum tidak di Thailand dan
Indonesia sama saja ). Nah saat menunggu antriannya 175 ternyata dia kelewat
gegara ketiduran, otomatis disuruh nunggu dong. Jadi nyesel deh kenapa ga ke
klinik meski bayar 7000 bath. Eh tibalah nomer antrian di panggil. Pas masuk,
dia ketemu dokter wanita muda nan cantik. Diperiksa dong bahkan sampai detail
tak hanya buka baju tapi juga buka celana, tuk lihat ‘bagian pribadi maksudnya
penis’. Yoon yang sudah dewasa awalnya menolak namun sang dokter memberikan
pengertian bahwa dirinya melihat itu sudah biasa. Mau tak mau ia menurutinya
bahkan dirinya seperti diperkosa. Tak hanya itu dr. Imm juga menanyakan
pertanyaan yang sifatnya sangat pribadi. Seperti kapan dia bersantai, ketemu
teman bahkan kapan tidur. Terus dia menanyakan makanan favoritnya yaitu pangsit
udang 7evelen. Melihat pola hidupnya ia mendapat pantangan tuk jangan begadang,
olahraga 30 menit bahkan hindari seafood.
Nah disini permasalahannya
bagaimana bisa judulnya heart attack tapi di film bahas tentang ruam 1 – 2
bintik kemudian karena dikasih pangsit udang mau gak makan jadinya makin parah.
Mencoba mengikuti perintah sang dokter tapi ada job dari adidas jepang merk
international yang mana itu job kapan lagi datang. Belum lagi kehidupan menjadi
freelancer apalagi cowok yang joroknyalah, terus mindset pola pikir cowok yang
mana itu baju itu- itu aja. Nonton ini sih menggambarkan bahwa dibalik foto
yang bagus ada orang rela editing mengorbankan waktunya demi uang yang tidak
seberapa. Sekarang aku mengerti mengapa photographer harganya mahal karena edit
photo gak mudah.
Kekurangan lainnya cerita romansa
juga nanggung lebih menjelaskan kehidupan pekerjaan Yoon. Mestinya judul
english bukan Heart Attack. Tapi yang aku suka sih ketolong kemampuan akting
Yoon yang kelihatan menjiwai sekali. Meski alur ceritanya lambat maksain bisa
ketemu dokter tapi apa ya aku suka film yang membahas profesi, nah disini
jelasin banget secara detail pekerjaan freelancer desain graphic gitu. Kalau
kalian ingin cerita romansa jelas ini film bukan tuk ditonton apalagi tidak ada
unsur komedi. Lebih tepatnya genre profesi gitu.
Comments
Post a Comment