Min Su ditangkap dengan tangan
terikat dan mata tertutup. Di dalam mobil, ia mencoba bernegosiasi dengan
penangkapnya bahwa dirinya dengan Eunji tak punya hubungan apa- apa bahkan
menawari mereka berdua dengan uang bahkan gadis. Sesesampai di lokasi, saat
penutup mata terbuka. Tak lain tak bukan ayahnya sendiri. Min Su awalnya
ketakutan tapi sikap ayahnya tenang. Ayahnya berujar ini tempat membuat
kosmetik pertama kalinya dengan membahagiakan keluargaku. Aku minta maaf banyak
kepadamu. Ini hidupmu silakan menjalani hidupmu, dan Min Su mendapat kartu
berupa alamat salon Jang Man Ok.
Episode 2 Jangan Tanya Mengapa
Jung Won berdandan dan melirik
pakaian branded dari koper tertukar. Min Su mencari alamat dari kartu tapi
susah menemukannya sampai menabrak Jung Won.
“Mobil boleh patah tapi manusia
tidak boleh”
Min Su mengkuatirkan kondisi Jung
Won bahkan gaunnya sobek pada belahan paha kanan. dan ia tahu tentang gaunnya sampai berkata
beli dimana gaunnya karena itu edisi terbatas. Jung Won langsung pergi
meninggalkannya.
Di salon La Beauty.
Jung Won kembali datang ke salon
La Beauty tuk kembali melamar pekerjaan. Jang Man Ok datang, Jung Won beserta
kedua asisten berdiri tetiba Min Su datang dan melihat Jung Won berkata si
gadis beberapa menit yang lalu. Jung Won pun merespon dengan mata terbelalak.
Saat Min Su melihat Jang Man Ok terucap hotel langsung dong ditampar. Jang Man
Ok memerintahkan semuanya keluar. Jadinya Jung Won dan Min Su diusir. Jung Won
menyalahkan Min Su yang menyebabkan dirinya keluar. Min Su yang memegang
pipinya diam tak paham sampai menelpon ayahnya. Ayahnya hanya berujar terus
bersamanya selama 100 hari. Ternyata ayahnya Min Su berterima kasih pada Jang
Man Ok karenanya putranya jadi penasaran. Jang Man Ok juga mengucapkan terima
kasih kembali. ( Engga tau deh misi apa yang dijalani mungkin kaitannya dengan
bisnis ayahnya perihal kosmetik )
asisten pria Yoom memanggil Kim
Min Su tuk masuk, Jung Won protes bagaimana dengan dirinya. Asisten pria tunggu
saja diluar. Min Su mencoba menawarkan apa yang ingin disampaikan pada Jang Man
Ok. Jung Won justru ketus memang apa urusannya, oleh Min Su ya sudah ditinggal
pergi masuk ke dalam. Jung Won pun kesal.
Di dalam, sang asisten Yoon menyodorkan
tablet tuk dipelajari oleh Min Su. Min Su kaget bagaimana bisa pria berdandan
dan sang asisten pria tak peduli. Saat mengambil tablet dijelaskan perihal
profil wanita berprofesi pramugari yang berusia 21 tahun. Seperti daftar nama
para client tamu VIP salon tsb.
Sang asisten Yoon beserta Min Su
sudah menyambut sang client VIP, bahkan Min Su menjadi parkir guy. Setelah
selesai, saat hendak masuk melihat Jung Won masih diluar ia menghampirinya. Ia menganggap
bukan karyawan lalu kenapa ingin bertemu Jang Man Ok. Dengan ketus, Jung Won
menanyakan siapa dirinya. Min Su pun dengan narsisnya mengatakan bahwa dirinya
pria tampan dengan tinggi 180 cm lulusan Manajemen Universitas New York. Ia
juga memperkenalkan produk New Life padanya. Ia putra pertama dari pimpinan New
Life. Jung Won juga menanyakan apakah Jung Won kenal pada Jang Man Ok, apakah
sudah menikah, berapa usianya dan apa pekerjaannya. Jung Won malah nyinyir Min
Su apa yang diperbuat di hotel sampai ditampar. Kesal mendengar itu langsung
pergi padahal jika Jung Won menjawab pertanyaannya akan dibelikan baju yang
sama
Min Su juga hapal nama- nama client VIP bahkan sampai kebiasaannya termasuk jenis kulitnya. Oleh kedua asisten dites dan semua jawabannya tepat. Saat Min Su mengepel tetiba Jung Won datang menerobos ingin masuk tapi ditahan oleh Asisten Yoon. Jang Man Ok datang dan Jung Won diminta datang ke kantornya.
Di Kantor, Jung Won capek
menunggu sampai dia turun ternyata Jang Man Ok sedang merias wanita kemarin
yang mana Jung Won meriasnya. Jung Won dengan kesal melihat Jung Won dan sang
wanita tsb menyapa Jung Won. Jung Won kaget dan kagum akan kemampuan merias
Jang Man Ok yang mana ia benar- benar berkonsentrasi pada kulit melewatkan
semuanya
Sang wanita tadi berterima kasih
pada Jang Man Ok dan berpesan tuk menjaga Jung Won. Selepas kepergiannya, Jang
Man Ok menjelaskan kenapa memilih Min Su adalah taak wajar bertemu client
secara tidak wajar. Jung Won beralasan dirinya tak sengaja bertemu. Jang Man Ok
masuk ke dalam. Min Su berujar sambil menuding padanya bahwa “ Kau tidak tahu
dasarnya”.
Di kantor, Jung Won protes kenapa
dibilang tidak tahu dasarnya dan kenapa tidak bisa bekerja di sini. Jang Man Ok
menjelaskan
“Aku tahu kau tidak punya rasa
tapi bahkan kau ternyata bodoh. Oke, akan kukatakan padamu. Untuk peralatan.
Kau seorang perias, bukan kolektor barang mewah. Kau tidak memiliki warna
sendiri. Untuk dasarnya. Kau menemuiku dua kali tapi tidak mau repot- repot
menyapa. Saat wawancara, kau berantakan datang ke sini. Kau tidak menyiapkan
portfoliomu. Lalu untuk rasa, kau tidak melihat bahwa aku tidak menyukaimu. Kau
salah menyakini bahwa kau benar- benar bagus. Mari kita tinggalkan semuanya.
Kau hanya peduli tentang meningkatkan ketrampilanmu, bukan tentang riasan itu
sendiri. Kau sangat kejam bahwa kau bersembunyi di belakang klien, merayu
mereka, mengemas dirimu dalam barang- barang mewah. Baju robekmu menunjukkan semuanya.
Sekarang kau pasti tahu. Mengapa? Kau tidak punya kepercayaan pada dirimu
sendiri. Mengapa? Kau tidak punya apapun.”
Jung Won dengan mata merah
berlinang air mata “ minta maaflah padaku! Beraninya kau merendahkanku saat kau
bahkan tidak mengenalku! Ya aku lahir dari keluarga miskin! Aku tahu aku
kekurangan. Itu sebabnya aku ada di tempat menyebalkan ini, bersusah payah
mempelajari sesuatu untuk menjadi baik! Jangan bilang aku tidak tahu dasarnya!
Susah melakukan kerja paruh waktu, tidur hanya 2 jam, aku belajar keras seperti
itu. Karen aku suka riasan, aku belajar merias dan menjadi lebih baik di bidang
itu! Apa pun yang kau katakan, aku tidak malu pada diriku sendiri. Aku
menjalani hidupku sekeras yang kubisa. Aku tidak punya apa pun namun berusaha
keras. Aku percaya pada diriku sendiri.”
Jang Man Ok berujar “Orang yang
tidak memiliki harga diri adalah sampah. Setidaknya dengan itu, kau baik- baik
saja” kemudian Jang Man Ok kebali duduk “ Kembali datanglah besok. Jangan
pernah datang terlambat”
Comments
Post a Comment