Culinary Class Wars: Ketegangan Antara Chef Sendok Hitam dan Putih di Netflix
Saat ini, Culinary Class Wars menjadi perbincangan hangat dan menduduki peringkat keempat di Netflix Indonesia. Alasan saya tertarik menonton acara ini adalah banyaknya chef terkenal yang sering wara-wiri di televisi. Namun, banyak dari mereka yang tereliminasi, terutama para chef dengan bintang Michelin satu. Bahkan, dalam pertandingan 1:1, mereka takluk di tangan chef dari tim sendok hitam. Berikut adalah ulasan saya tentang beberapa tokoh utama yang menarik perhatian.
Paik Jong Won
Siapa yang tidak kenal Paik Jong Won? Beliau tidak hanya terkenal sebagai celebrity chef, tetapi juga sebagai pengusaha sukses di industri kuliner. Pengetahuan kulinernya, terutama tentang masakan China, sangat mendalam. Tak heran banyak kontestan ingin dinilai oleh beliau karena ia cenderung lebih menyukai makanan sederhana dan rumahan, bukan fine dining.
Ahn Sung Jae
Chef Michelin bintang tiga ini tampil dengan pengetahuan teknis yang luar biasa. Dia memperhatikan setiap detail, seperti kritiknya tentang dekorasi makanan dengan bunga yang tidak bisa dimakan. Menurutnya, jika suatu hidangan tidak dapat dimakan sepenuhnya, itu menjadi nilai minus. Kritik yang logis dan tajam ini membuatnya menjadi juri yang tegas namun adil.
Edward Lee
Edward Lee adalah chef yang pernah melayani jamuan makan di Istana Biru dan Istana Putih. Meski terlahir dan besar di Amerika, ia menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa, terutama dalam tantangan bisnis restoran. Ketika steiknya dianggap alot, ia mampu mengubah cara memasaknya untuk menyesuaikan keadaan.
Choi Hyun Seok
Dengan postur tubuh yang karismatik dan pengalaman yang luas di dunia restoran, Choi Hyun Seok menunjukkan keahlian memimpin timnya dengan baik. Ia dikenal oleh banyak penonton dari acara Please Take Care of My Refrigerator. Ia sangat pandai mengatur strategi untuk memenangkan permainan, mungkin karena pengalamannya tampil di berbagai acara TV.
Jung Ji Seon
Sebagai chef wanita yang dijuluki ratu masakan Tiongkok dan dimsum, Jung Ji Seon membuktikan bahwa jam terbang memang tidak bisa dibohongi. Meskipun sering menghadapi krisis, ia selalu berhasil bangkit. Salut untuk ketangguhan seorang chef wanita yang berani menghadapi dominasi chef pria.
Yeo Kyung Rae
Yeo Kyung Rae dikenal sebagai master masakan Tiongkok yang sangat dihormati, terutama di Taiwan dan Hong Kong. Meski tereliminasi dalam duel 1:1 melawan chef sendok hitam kotak besi, wibawa dan sikap legowonya patut diapresiasi.
Fabri
Chef asal Italia berbintang satu Michelin ini juga tereliminasi dalam pertandingan 1:1. Pengalamannya di Italia tidak cukup membantunya menguasai bahan-bahan Asia seperti ikan laut anyelir, yang akhirnya menjadi titik lemahnya.
Ahn Yuseong
Salah satu momen paling mengharukan bagi saya adalah ketika Ahn Yuseong tereliminasi. Dia adalah chef yang tenang dan lebih banyak bekerja daripada berbicara. Masakannya yang paling berkesan adalah tempura tendon yang pernah disajikan di Istana Biru. Namun, faktor usia menjadi kelemahan yang membuatnya kalah dalam kecepatan.
Bibi Omakase
Chef wanita tangguh ini belajar memasak dari membantu ibunya di restoran kalguksu. Keahlian memasaknya bukan hanya untuk hidangan mewah, tetapi juga untuk hidangan dalam jumlah besar. Pengalamannya ini sangat membantu dalam permainan tim.
Chef Park Jun Woo
Sebagai spesialis dessert dan pastry, Chef Park Jun Woo terlihat kesulitan dalam tantangan yang tidak sesuai dengan keahliannya, sehingga ia tereliminasi. Meski sering tampil di TV, acara ini mungkin bukan medan yang tepat untuknya.
Chef Bintang Tiga
Chef yang satu ini menunjukkan kepemimpinan yang tenang dan pintar. Ia tidak egois dan selalu tenang dalam menghadapi tantangan, sehingga mendapatkan suara mayoritas sebagai pemimpin tim.
Oh Se Deuk
Chef ini sering tampil di TV bersama Park Jun Woo, tetapi sayangnya ia juga tereliminasi dalam pertandingan melawan chef sendok hitam. Meskipun cukup populer, ia kalah dari lawan yang lebih taktis.
Penutup: Kenapa Culinary Class Wars Layak Ditonton?
Acara ini memang sengaja menyeimbangkan antara tim sendok hitam dan putih, sehingga apapun tantangannya selalu ada elemen kejutan yang menarik. Meskipun beberapa eliminasi terasa mengejutkan, ini adalah bagian dari konten yang seru untuk ditonton. Semoga para chef yang kalah tidak terlalu baper karena ini hanyalah konten hiburan.
Netflix memang sengaja menarik penonton Amerika dan ya memang buatan dari Amerika. Dengan poster Edward Lee tampil di depan dan ada kreator mukbang dubes Amerika di Korsel.
Comments
Post a Comment