All content from MBC


Persidangan sangat alot, saksi dari terdakwa dr Baek menyatakan kekerasan bukan penyebab kematian apalagi membantah bahwa ayah dari janin sang terdakwa, Oh Man Sang. Wah jaksa Eun tercekat dan menanyakan dr Baek bahwa di dalam laporan autopsi ada flukonazol yaitu obat kutu air. Berdasarkan dari bukti obat tsb dibeli oleh terdakwa. Jaksa Eun meminta kakinya diperiksa karena dari mayat korban tidak mengalami kutu air. Setelah kaki terdakwa Oh Man Sang di cek ternyata ia juga tidak kutu air. Lalu kenapa membelinya. Oh Man Sang berdalih diminta istrinya membelinya. Jaksa Eun tidak terima, bagaimana sang korban meminta resep obat demikian. Terdakwa menyatakan karena ia pernah operasi katup protestik mengakibatkan penggumpalan darah akibatnya sering memar parah makanya diminta obat itu ditambah antikoagulan.
Ketua Hakim melihat perdebatan itu meminta Jaksa Eun dan pengacara Terdakwa maju menghadapnya. Mereka berdiskusi. Sang pengacara klaim bahwa terdakwa tidak bersalah segera ambil putusan sedang Jaksa Eun minta tambahan waktu agar bisa membuktikannya. Mereka berdua silakan ke tempat duduk dan Hakim memutuskan tambahan waktu 3 hari bagi jaksa Eun untuk membuktikkannya dan ia berterima kasih telah mengabulkannya. Sidang pun selesai. dr Baek langsung pergi dan saling pandang dengan jaksa Kang

Jaksa Kang menghampiri Jaksa Eun yang berteduh. Jaksa Eun mengomel bagaimana bisa ada orang yang berani berbohong. Kata jaksa Kang justru sidang adalah pertempuran orang berbohong sampai dan dipotong oleh Jaksa Eun bilang kebenaran yang menang. Bantah Jaksa Kang, pembohong yang meyakinkan yang menang. Jaksa Eun kaget atas responnya. Karena Sunbae senior yang ia kenal dulunya lugu cupu sekarang sinis. Jaksa Kang getir mendengarnya karena berada di jaksa selama 10 tahun bisa saja berubah. Jaksa Kang menyatakan dongsaeng juniornya tak pantas pakai jubah jaksa. Kaget dengarnya protes Jaksa Eun darimananya. Karena ia dari keluarga manis baik- baik (maksudnya chaebol kaya) memilih jadi jaksa, apakah terjadi sesuatu? Eun pun tertawa mendengarnya. Dengan guyon ia bilang lalu Kenapa?/dikira keluargaku bangkrut lalu tuntut balas dendam. Jaksa Eun iri pada sunbae seniornya karena jadi panutan di keluarganya berbeda dengannya yang diibaratkan seperti rumput liar yang tidak tahu waktu akan mencabutnya. Jaksa Eun menghibur diri bahwa dulu semasa kuliah hukum ia siswa yang cerewet dan eksentrik. Jaksa Kang menyetujuinya sampai banyak yang curhat padanya karena memiliki insting yang kuat. Tapi jadi kasus tak bisa cuma mengandalkan dirasat. Eun pun mengiyakan tanpa sadar ngomel bahwa meja autopsi dingin sekali.


Di kantin BFN, di saat satu meja berkumpul makan malah dr Baek menyendiri. Ketua BFN dr Park Joong Ho memuji dr Baek yang teliti sampai segitunya jika makan menyindiri. Ibarat kata kita semua naik bis lalu semua mati nah siapa yang akan autopsi. Jung Sung Joo yang gemuk asisten dr Baek mengatakan berarti kita tak boleh kumpul- kumpul. Itu pengecualian kata dr Park. Pernah dulu saya makan jajangyeom di ruang autopsi karena saat itu kita miskin semua lanjut dr Park. Han Soo Yeon bertanya apa tidak takut infeksi. Justru itulah semua terkena TBC sampai berdoa jangan sampai ada kasus autopsi saat itu. dr Baek mendengarnya pantas banyak dahulu kasus tak bisa dipecahkan. dr Park pun perkataannya hanyalah gurauan bantahnya. Disampingnya dr Ma menambahkan bahwa kasus Oh Chil Poo, kasus kecelakaan dr Baek gak mau hanya menerka. Tetiba hp dr Baek bunyi, ia gegas pergi dan menghampiri Jung Sung Jo tuk ikut. Tapi ia sedang makan lalu saat pergi ke TKP siapa yang nyetir. Mau gak mau ia ikut meski makan sambil pergi.
Di lokasi TKP, jaksa Eun datang disambut detektif Cha nah di tempat kamar mandi ada dr Baek dan asisten Jung yang mana ditemukan mayat wanita di dalam bak terbungkus plastik berisi gas helium. Selesainya, jaksa Eun menunggu dr Baek ia protes padahal kita berada di perahu yang sama kenapa membela terdakwa Oh Man Sang di sidang. dr Baek menambahkan bahwa ia bicara sesuai fakta sambil pergi.
Saat berkendara masih terngiang perkataan dr Baek. Apa yang akan diusut, mayat sudah diautopsi bahkan dikremasi, TKP sudah diperiksa dan hasilnya bukan ia pelakunya. Jaksa Eun putar balik arah mobil pergi ke rumah Oh Man Sang. Betapa kagetnya semua perabot diusingkan dan Oh Man Sang bebas karena jaminan. Jaksa Eun kaget dan siap akan memasukkannya ke penjara pas sidang nanti. Esoknya di mejanya sudah ada 3 surat berisi laporan atas pencemaran nama baik Oh Man Sang, penyerangan dan tuduhan fitnah pada Oh Man Sang. Kesal sampai berdiri sampai tak sengaja high heels yg ia kenakan patah kemudian ia ingat akan sepatu pas TKP lalu yang mana bisa jadi bukti karena Oh Man Sang menyingkirkan karpet dimana korban ditemukan sedang sepatunya bisa aja ada semacam debu halus bisa jadi bukti


Ia dengan sangat mohon meminta pada dr Baek. Awalnya enggan namun mendengar rengekannya menerimanya. Pas sepatu dibongkar, asisten Han Soo Yeon menyayangkan karena sepatunya buatan deasiner dan mahal. Jaksa Eun menimpali ia sampai menunggu 3 tahun baru sekali memakainya. Pas diperiksa ternyata ada semacam pinggiran warna pik bintik- bintik melalui mikroskop. Pas di ruangan uji racun, Stella menemukan flukonazol pada serbuk di sepatunya. Kontan ke jas yang dipakai mayat korban ternyata ada kapsul forextin. Pas diperiksa sudah dibuka. Bisa dipastikan pada kapsul ada sidik jari.
Malam sebelum sidang besok, Oh Man Sang dan tim pengacaranya berkumpul. Oh Man Sang dengan angkuhnya marah dan bersikap kasar ke pengacara Han. Bukannya pengacaranya suka uangnya. Pengacara Han hanya tunduk diam takut bertambah kasar tingkahnya.


Jaksa Eun ketiduran lalu oleh Stella dikasih kopi ala gelas ukur lab buatannya. Meski enggan diterimanya, ia tak menyangka dr stella terlalu cantik di bidang zat uji racun. Ia mengatakan kleopatra suka racun justru itulah kecantikan dan racun sungguh memikat. Jaksa Eun menanyakan keberadaan dr Baek. Katanya ia sedang senang karena menemukan sesuatu. Bergegas menemuinya apa hasil sidik jari. Katanya masih lama. Jaksa Eun cemas karena sidang dimulai pukul 1 siang tuk sementara ia bisa pakai hasil surat ini
Di persidangan pengacara terdakwa menggunakan hak diam pasal 238  UU Hukum Pidana karena keberatannya. Jaksa Eun mencoba bertanya meski memilih diam. Ia memberi surat hasil test DNA janin korban tuk mengetahui siapa ayahnya. Oh Man Sang ingin tahu tapi dengan syarat harus menjawab pertanyaan yang diberikannya. Ia menerimanya meski sang pengacara memperingatkan. 
Sementara itu, asisten Han tidak ada sidik jari kecuali sidik jari sang korban karena ia genggam erat tapi jejak karet sintesis. dr Baek langsung ingat sarung tangan karet sintesis. Ternyata cocok sidik jari pada sarung tangan dengan sang korban. Ia ambil surat hasil analisa dan pergi ke sidang. 
Jaksa Eun memberikan bukti bahwa di jas korban ada kapsul forextin tapi sudah terbuka yang berisi flukonazol. Sang terdakwa mencoba menggerus obat menjadi serbuk dan isi kapsul forextin sebenarnya dibuang dan digantinya, Benarkan Oh Man Sang? Bentak Jaksa Eun