All content from MBC


Sebuah taxi melaju ke pengadilan. Di belakang jok penumpang dr Baek termenung. Di saat persidangan Jaksa Eun terus memojokkan Oh Man Sang bahwa ia yang telah membunuh istrinya dengan kapsul yang berisi racun. Oh Man Sang yang merasa dirinya bukan pelakunya terus menyangkal sampai hendak tangannya menampar Jaksa Eun. Tapi Jaksa Eun tak bergeming padahal jaraknya hanya beberapa cm dari wajah Oh Man Sang justru itulah bisa bukti sifat kasarnya sampai melukai istrinya. Peserta sidang makin riuh gaduh hingga ketukan palu hakim menertibkannya. Asisten Cheon, Penyidik Kang dan Detektif Cha mengabarkan bahwa dr Baek sudah tiba. Melihat itu, ia pun minta izin hakim tuk datangkan saksi dr Baek sebagai saksi ahli apakah kapsul yang ditemukan ada sidik jari Oh Man Sang.


dr Baek pun menyangkalnya. Semua kaget termasuk Jaksa Eun. Lalu siapa pelakunya? dr Baek menjelaskan bahwa saat membuat kapsul sang pelaku menggunakan sarung tangan karet sintesis tetapi di dalam sarung tangan yang lembab ada keringatnya. Keringatnya bisa jadi uji DNA. DNA yang cocok ialah Kwon hee kyung sang korban itu sendiri. Bagaimana itu bisa terjadi? dr Baek menjelaskan Kwon hee kyung membuatnya seakan akan ini pembunuhan dengan menyuruh suaminya membeli obat- obatan. Meracik obat berisi racun dan meminumnya namun apa daya obat palsu yang bisa  dijadikan alibi untuk suaminya ia genggam di dalam saku jatuh karena sakunya berlubang alhasil rencananya menjadi berbahaya. Jaksa Eun tercekat. Jaksa Eun meminta pengertian Oh Man Sang maksud dari perbuatan istrinya sampai tega membuat pesan kematian tsb. Oh Man Sang hanya sinis mendengarnya melirik pengacaranya. Pengacaranya mengajukan keberatan karena jaksa hanya mengandalkan tuduhan berdasarkan situasi. Keberatan diterima oleh hakim. Jaksa Eun yang tak terima meminta banding dengan dakwaan cidera khusus atau kekerasan.


Selesai persidangan Jaksa Eun dan Oh Man Sang cs saling bertatapan, jaksa berujar hiduplah dengan benar kita akan berjumpa lagi. Oh Man Sang tak peduli langsung melangkah pergi diikuti rombongan pengacara sekaligus sudah ada wartawan mengerubunginya terkait hasil sidang. Begitu juga dengan Jaksa Eun pun demikian tak luput dari kepungan wartawan. Dari jauh Jaksa Kang melihatnya langsung membantu 'sebelum ada pernyataan resmi kita belum bicara apapun'.


Kepala Jaksa No sedang bertelepon mengenai kasus Oh Man Sang bahwa sesuai dengan permintaan ia dinyatakan tak bersalah sambil melihat beritanya. Seusai itu ia berkata diri sendiri 'sebaiknya aku mengawasi mereka berdua' di saat layar tv muncul Jaksa Kang membantu Jaksa Eun keluar dari kerumunan wartawan


Malamnya ya semacam pesta kasus pertama Jaksa Eun. Jaksa Eun bersedih karena tidak menang di persidangan. Asisten Cheon menghiburnya bahwa di gambar berita ia terlihat cantik. Jaksa Eun malah salah fokus ke komentarnya karena banyak komentar buruk padanya yang hukum bisa dibeli jaksa yang disuaplah bahkan hukum hanya untuk orang kaya. Melihat itu, asisten Cheon mengambilnya. Detektif Kang melihatnya mengatakan Jaksa Eun sudah cukup baik. Benarkah? Senang Jaksa Eun. asisten cheon menyenggol detektif Kang. Jaksa Kang melihat itu bahwa dalam kasus pertama menabg dan kalah adalah biasa. Jaksa Eun mengumpat ini gegara ahjussi. Teringat dr Baek ia langsung cus pergi dan mengatakan ada yang bilang kasus pertama akan diingat sepanjang hidup sambil melirik sunbae seniornya Jaksa Kang


dr Baek sedang latihan menembak. Jaksa Eun menghampirinya. Ia kesal dengannya tapik dr Baek cuek tak peduli. Apa ia tak punya hati sampai melepaskan si bedebah (Oh Man Sang) tapi dr Baek menyatakan lalu apakah membiarkan hanya untuk membalas dendam pribadi. Balas Jaksa Eun bukannya hasil autopsi ialah penyebab tidak ketahui bagaimana bisa jadi bunuh diri. Ia pun diam saja. Lalu  ia bertanya kenapa hasil DNA janis berkasnya masih tersegel. Apa ia tidak ingin tahu tapi dilihat dari gelagat Oh Man Sang gemetar memegangnya sepertinya meyakinkan. Jaksa Eun pergi meninggalkan dr Baek dengan kesal. dr Baek siap menembak entah kenapa tangan kanannya bergetar




2. Autopsi negatif jika penyebabnya tidak diketahui


Digambarkan ruangan Jaksa Eun dikomplain 3 wanita paruh baya yang mana adik angkatnya yang sudah meninggal 3 tahun lalu. Istrinya yang baru melahirkan mengaku bayinya ayahnya. Jakse Eun kaget bagaimana bisa? Oleh mereka diduga karena warisan. Kebetulan sang kakek mewariskan banyak ke cucu, ia terobsesi dengan putra makanya adopsi anak lelaki di panti asuhan dan ketiga wanita tadi memakai nama lelaki.


Di ruang interogasi, sang istri beralasan ia baru mengetahui jika suaminya membekukan spermanya itulah kenapa ia mengambilnya. Pasti saudara wanita mendiang suaminya mempertanyakan. Padahal sudah ada rekam medisnya. Bukannya hak seorang anak ingin diakui oleh ayahnya. Mendengar hal jaksa Eun bilang maka mau tak mau ambil tindakan


Scene beralih mobil BFN berisi dr Baek cs melaju ke pemakaman mendiang suami yang dilaporkan. Sesampai di lokasi ternyata masih belum siap masih menggeruk tanah, dr Baek kesal. Detektif Cha meminta maaf dan mencoba mempersilakan istirahat dulu. Peti pun diangkatnya dan istri Deuk Nam merasa sesak sambil memegang dadanya. Saat mulai autopsi, detektif cha tak kuasa menutup hidung sampai berucap cepat apanya diautopsi baunya busuk. dr Baek marah karena dipikir tulang ayam. Pada saat bersamaan ketiga kakak wanita Deuk Nam menyerang istri dan detektif Cha karena melakukan autopsi tanpa izin mereka. Mau gak mau peti itu dibawa untuk di krematorium. 


Jaksa Eun sedang kencan buta di hapenya tanpa sadar sudah ada 28 call dari dr Baek meminta surat perintah autopsi karena ia mencuri jasad. Di ruang krematorium sebelum di kremasi saat petinya dibuka ketiga wanita tadi kaget jasadnya gak ada. Segera ke BFN di waktu bersamaan mereka nyaris berpapasan. Ketiga wanita marah marah ke dr Ma dan kepala BFN karena telah mencuri jasad sedang Jaksa Eun menyetir ngebut tuk ke BFN dan dr Baek segera masuk ruang dan mulai autopsi.