All content from Naver tv Cast


Pangeran Anpyong meminta cendikiawan Kim buatkan puisi untuknya dan para dayang membuatkan minuman dan menyiapkan batu tinta. Nah sang putri sedang menyiapkan batu tinta dan cendikiawan Kim merenung memikirkan puisi saat menyerahkan kuas tintanya mengenai punggung tangan sang putri. Hal itu bikin sang putri ge-er. Cendikiawan Kim yang malu langsung menuliskan puisi setelah selesai membacanya

Bagai angsa liar menuju ke selatan
Istana bagian dalam memiliki pencahayaan yang kuat
Ah dinginnya! Apakah teratai-teratai itu berubah menjadi manik- manik!
Bunga serunai telah berubah menjadi cahaya emas
Gayageum memiliki wanita yang sangat cantik
Haegeum memiliki wanita nagan...

Pangeran Anpyong takjub dan mengajaknya bersulang



Saat berbincang dengan orang bule, Jin Kyung berkata bahwa memang ada seorang professor Jepang sering berkunjung ke cafe tak jauh dari sini. Langsung mereka bergegas. Nah di cafe banyak buku- buku jepang namun ada yang menarik perhatian buku korea langsung diambil dan dibaca oleh tim detektif. Jin kyung heran jika saling mencintai kenapa tidak langsung pergi saja. Zaman dulu jika meninggalkan istana bisa diancam mati bahkan orang yang dekat dengannya juga demikian. Eunyeoung adalah putri kesukaan pangeran Anpyong. Bahkan di mata Anpyong tidak bisa dibohongi melihat puisi dari cendikiawan kim, jelas Profiler Oh Sung.


Kembali ke masa lalu berdasarkan cerita Profiler Oh Sung

Sang pangeran Anpyong membaca puisi Eunyeoung saat membacanya ia menyadari bahwa puisinya sedang menjalin hubungan. Maka ditegurnya lalu apakah mengenai Cendekiawan Kim? Mendengar ancaman, Eunyeoung lalu mengambil pisau tuk bunuh diri namun dicegahnya oleh pangeran Anpypong. Bahwasanya hidupnya bukan miliknya. Pangeran Anpyong pergi meninggalkan


Profiler Oh Sung melanjutkan bahwa semua yang melihat hal itu hanya bisa diam ketakutan. Pangeran Anpyong juga tidak membahasnya. Tahu bahwa Eunyeoung tak bisa berjumpa bertemu cendekiawan Kim memutuskan mengirim surat.