Aku masih ingat waktu SMP kelas 8, Guru PKN nanya gini ke aku "Jika presiden Indonesia dan jajarannya satu kabinet diboom tewas seketika, siapa yang jadi penggantinya?" aku jawab iya itu rival saat jadi pemilu. Beliau mengiyakan. 

Tetapi di drama korea ini ternyata sistemnya berbeda, jika ada salah satu jajarannya selamat maka dia ditunjuk jadi presiden interim (ya presiden sementara). Wah lika liku mencari dalang boom di gedung Majelis Nasional Korea ternyata rumit dan kompleks sekali. Aku tidak spoiler yaa. Kalian kudu nonton bagus kok banyak hal yang aku pelajari tentang politik, bahasa diplomatis, strategi politik dan seluk beluk dunia pemerintahan.

Park Moo Jin

Jika kalian nonton drama Jang Geum pasti tahu aktor ini. Gila ya masih ganteng. Aku suka aktor di era dia yang mana gantengnya tidak banyak polesan. Digambarkan karakter yang lugu dalam politik apalagi dia hanyalah menteri lingkungan hidup ditugaskan mencari solusi atas polusi udara di korea selatan. ( Bagi yang belum tahu korea selatan banyak debu halus katanya sih kiriman dari Tiongkok makanya lari ke sini, kata orang di sana yaa pas nonton di youtube). Nah si Menteri Park dipecat karena lalai  akan tugasnya padahal beliau menemukan salah satu  meningkatnya polusi udara debu halus yaitu jumlah impornya mobil yang tidak sesuai sebagaimana mestinya. Nah karena dipecat sebelum pas Presiden lagi konferensi pers eh gedungnya di boom. Jadilah semrawut keadaan Korsel. Nah beliau yang selamat ditunjuk presiden Interim. 

Aku gak bakal jelasin satu per satu karakter tapi aku ulas berpolitik di drama ini. 


Nah kita mulai dari kepala staff kepresidenan yang diperankan oleh Seon Seok Koo. Menjadi kepala staff yaitu ibarat Presiden keluar jalur dari tugasnya nah beliau inilah menegur hanya untuk survei kepuasan beliau tidak turun. Di korsel tiap harinya survei pemerintahan dinamis sesuai kinerjanya. Cara akting dia salut dan kamu tahu dia chaebol karena dia CEO dan investor perusahaan di bidang manufaktor dan semasa kuliah di Amerika ia belajar akting di sana, pantas aktingnya oke punya. 


Lalu menjadi istri seorang presiden. Gak di Indonesia di Korsel ternyata ada ya namanya suami- suami takut istri. Di sini menjadi istri kudu peka jika suami curhat apakah dia butuh jadi pendengar atau solusi. Nah di sini perannya.

Trus menjadi juru bicara presiden yang diperankan oleh Lee Moo Saeng good job. Bagaimana saat genting dengan bahasa diplomatis yang yaa bukan perkataan apa adanya. Pokoknya public speaking kudu berbeda.

Pasti ada jurnalis kepresidenan yang berpengaruh yang mana media lain mem- beo. Nah disini peran jurnalis kadang menjatuhkan atau bagus tergantung pintat menjawabnya.


Lalu ada Kang Ha Na jadi orang intel. Akting dia jadi orang intel keren dan aku rada kaget ama visualnya yang glamor seksi disini berantakan dan tangguh. Benar- benar beda ya seperti lihat Han Na kyung.

Pokoknya nonton drama ini mengubah prespektif tentang dunia politik. Politik ya seperti itu. Bener kata PM Malaysia Doktor M, bahwa cuma dengan politik yang bisa mengubah dunia.