Episode 6 : 10 Kebenaran yang berbeda 


Kepala Jaksa No kesal bukan main perkara aduannya terkait penipuan entah kenapa menjadi pembunuhan kan makin lama kasusnya. Jaksa Eun Sol beralasan bahwa ia mendapat telepon dari BFN. Kepala Jaksa No menanyakan pendapat Jaksa Kang atas hal ini. Ia menjawab mestinya berhati- hati meski BFN menaruh kecurigaan. Namun karena surat penyidikan sudah dibuat maka penyelidikan terus dilanjutkan. Kepala Jaksa No pun demikian bahwa kejaksaan bukanlah bawahan BFN (Badan Forensik Nasional) dan ia meminta bawalah tersangkanya lagipula ini bukan pembunuhan berantai hanyalah perihal warisan. Senang dapat persetujuan, jaksa Eun berjanji akan melakukan penyelidikan dua arah. Melihat hal itu Kepala Jaksa No bermuram dan berkata Jaksa Kang jaga bawahanmu sepertinya kita akan kehilangan orang baru di BFN.

Jaksa Kang heran bagaimana bisa dr Baek menghubungi jaksa Eun Sol. Jaksa Eun membela kan dirinya berada di kasus yang sama. Tapi Jaksa Kang tak suka dirinya berdekatan dengan dr Baek karena kepribadian dr Baek (maksudnya cemburu kali ya). Diakui Jaksa Eun memang ia gila. Tapi bukan itu maksud jaksa Kang. Jaksa Eun heran kenapa bisa seniornya sinis ke dr Baek. Oleh Jaksa Kang menghindar dan mengatakan sebaiknya mesti berhati- hati

dr Baek dan dan asisten Jung Soo sedang reka adegan simulasi penyebab keretakan pada tempurung kepala belakang jasad korban. Diketahui oleh benturan lengan sofa. Jaksa Eun kaget melihat itu dan melaporkan ke dr Baek bahwa saat korban dirawat rumah sakit ada 10 orang yang menjenguknya. dr Baek membalas 'berarti akan ada 10 kebohongan' sambil lalu pergi keluar ruangan

Di ruang jaksa Eun mereka diskusi siapa pembunuhnya. Berdasarkan riwayat jenguk ada dokter, perawat dan ketiga kakak tiri serta istrinya. Detektif Cha So Ho menduga kakak tirinya karena kuat memiliki motif. Jaksa Eun meminta untuk wawancara lokasi TKP untuk mengetahui yang sebenarnya

Jaksa Eun mewawancara perawat RS dimana sang korban Jang Deuk Nam dirawat. Perawat menjelaskan bahwa sebelum meninggal sang korban dibantai kakak tirinya karena tetiba sudah mendaftarkan pernikahan. Mereka tak suka dengan istrinya. "Siapa yang akan menikah dengan lelaki yang mau meninggal? Apa lagi jika bukan uang" imbuh lainnya. Meski dibantah oleh sang korban. Keesokannya sang istri datang meski mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan


Scene beralih di ruang interogasi istri korban bersikukuh bahwa ia layak diterima bagian dari keluarga korban meski ditolak ketiga kakak iparnya. Sedangkan ketiga kakak iparnya saling mengahasut satu sama lain bahwa saudara lainnya punya motif untuk membunuh

Kedua Asisten dokter Lee Hye Seong mengatakan bahwa saat kematian Jang Deuk Nam jantungnya sudah berhenti berdetak dan tidak ada pendarahan di kepalanya. Jika ada darah pasti diketahui dari bantalnya bahkan operasinya berjalan lancar. Dokter yang bersangkutan lee hye seong datang dan mengatakan dirinyalah yang melakukan CPR saat kejadian. Jaksa Eun Sol menanyakan kepribadian pasiennya? Dengan ketus apakah ia mampu mengingat banyaknya sifat pasiennya mungkin perawat vip inap tahu sayangnya dia sudah keluar,  Byun Soo Kyung. Penyidik Kang bergegas menghubunginya. Tanpa disadari mereka dikuntit kakak dari almarhum Jang Deuk Nam, Jang Il Nam. 


Scene beralih ke kantin Kejaksaan Seoul Timur. Jaksa Eun Sol makan siang bersama Jaksa Kang, saat sampai di meja makan Jaksa Eun Sol bingung kenapa bisa dikatakan 10 kebohongan. Jaksa Kang menyanggah bisa saja ada 10 kebenaran. Bisa saja saksi memiliki kebenaran menurut sudut pandangnya. Tetiba ada telpon dari asisten Jung Soo bahwa sudah ditemukan laporan forensik di mayat Jang Deuk Nam. 

Asisten Jung Soo bercerita bahwa dokter Stellar Hwang ahli dalam kandungan racun memiliki jejak rekam apoteker bahkan berkuliah di Universitas John Hopkins. Stellar Hwang menjelaskan terdapat banyaknya kandungan propofol beracun di dalam sampel Jang Deuk Nam. Hal ini yang menyebabkan apnea. Menyembunyikan pendarahan pada otak akibat kerusakan tengkorak. dr Baek mengatakan pembunuhan, jaksa Eun Sol bertanya siapa yang melakukannya. Oleh dr Baek menimpali siapa yang bisa mengakses banyak propofol. Jaksa Eun Sol bergegas pergi. 

Jaksa Eun Sol beserta timnya menggerebek rumah sakit tempat Jang Deuk Nam. Jang Il Nam juga diam-diam menguntitnya. Tetiba ada jaksa lain Seo Jung Min datang ternyata diam-diam mengambil berkas. Dokter Lee Hye song datang menanyakan keberadaan jaksa Eun Sol. Ia menjawab ditemukan obat propofol tanpa resep pada Jang Deuk Nam, dr Lee kaget dan mengatakan apakah dr. Baek yang menyuruh menggerebek rumah sakit mengingat dulunya ia pernah bekerja di sini pada operasi Toraks sebelum mengusirnya. Jaksa Eun Sol bahwa kejaksaannya yang memutuskan. Dokter Lee menyetujui tuk koperatif.


Asisten Cheon Mi Ho mencoba melaporkan eh diserobot Penyidik Kang bahwa ada kejanggalan dalam jumlah propofol. Jaksa Eun Sol menanyakan dimana perawat Byun Soo Kyung. Penyidik Kang menjawab bahwa ia tidak berhubungan dengan keluarganya bahkan tidak menggunakan kartu kreditnya. 

Ahjumma ( pembantu di rumah orang tuanya ) datang ke kantornya membawa makanan. Ia tidak sengaja mengambil foto perawat Byun Soo Kyung, teman tiroidnya yang memiliki kesamaan bekas operasi tiroid makanya ia slalu gunakan syal dan tergantung minum obat. Jaksa Eun Sol mendapat pencerahan sepertinya tahu keberadaan perawat Byun Soo Kyung langsung menelpon penyidik Kang.

Sesampai di lokasi tidak sengaja berjumpa dr Baek. Asistennya Jung Soo menjelaskan di unit 203 ada mayat wanita yang mati tidak wajar. Penyidik Kang menimpali bukannya dia yang kita cari. Jaksa Eun Sol nampak kesal dan sedih dilihat ekspresinya. Pas ke lokasi TKP, detektif Cha So Ho berkata bahwa dia pecandu obat lihat saja banyaknya suntikan. dr Baek dengan ketus menjawab dia bukan pecandu lihat saja bekas suntikan ya baru, memang dia tahu definisi pecandu. 

Di tempat forensik, jaksa Eun Sol mengobrol dengan Penyidik Kang menyayangkan kematian perawat yang ditunggu kesaksiannya sembari melihat proses otopsi. Detektif Cha So Ho datang membawa laporan bahwa ada bukti laporan Jang Il Nam mengirim uang ke perawat Byun Soo Kyung. 


Stellar Hwang berkata insulin. Setelah ditidurkan dengan obat propofol ia disuntik insulin. Dia hampir menipu pada ahli toksikologi. Asisten Jung Soo hanya menemukan lateks pada suntikan itu artinya pembunuh menggunakan sarung tangan. Jaksa Eun Sol recall ingatannya tentang lokasi TKP teringat bahwa kancing lengan perawat Byun Soo Kyung terbuka maka sang pelaku pasti melepaskan sarung tangan. Ia mencoba rekonstruksi dengan mengambil sarung tangan di lab mencoba membuka kancing kerah bajunya mengalami kesulitan pada akhirnya melepas sarung tangannya dan mencoba membuka kancing kerahnya lalu dihentikan oleh dr. Baek sebaiknya cukup menjelaskan lewat kata-kata. Tanpa disadari kerah bajunya terlalu ke bawah segera kembali dikancingkan oleh Jaksa Eun Sol. 

dr. Baek bilang jangan pulang dulu kepada Han Soo Yeon. Han Soo Yeon kesal kepada Jaksa Eun Sol andai ia pulang lebih cepat. Saat melakukan membubuhkan bubuk fluoresensi pada kain, membutuhkan sinar UV tuk melihat identifikasi sidik jari. dr Baek mengeluarkan sinar UV dari tas pinggangnya. Terdapat sidik jari meski tidak banyak dengan nada kesal membutuhkan waktu yang lama. Jaksa Eun Sol menanyakan pada dr Baek apa isi tas pinggang yang slalu dibawa kemana-mana. dr Baek ngacir sambil cuek kepadanya. Han Soo Yeon bilang bahwa tas itu berisi segalanya.


Saat akan pulang, jaksa Eun Sol mendapat panggilan telepon dari Choi Jadi Hwa perihal informasi terkait perawat Byun Soo Kyung. Ia meminta tuk bertemu keesokan harinya. Besoknya jaksa Eun Sol menemuinya di waktu bersamaan sidik jari sudah diketahui milik Choi Ja Hwa. Seketika scene diperlihatkan bagaimana cara pembunuhan perawat saat menyuntik insulin. Choi Ja Hwa juga membubuhkan racun pada kopi tuk jaksa Eun Sol. dr. Baek segera menghubungi Jaksa Eun Sol tapi tak ada jawaban. 


Komentar: maaf ya lama sinopsisnya sampai menahun bahkan drama ini sudah season kedua. 🙏🙏🙏