Choi Hwa Ja senang mendengarnya dan menuding ketiga kakak tiri menyebutnya penipu. Yang dituding tak senang. Dengan wajah tegasnya jaksa eun sol memaparkan berdasarkan aturan hukum ia tidak bisa mewarisi warisan karena membunuh pewaris. Choi Hwa Ja teriak tak terima. Kepada sang hakim, jaksa Eun Sol meminta mencabut hak asuhnya karena ibunya tidak layak.
Flashback dimana Choi Hwa Ja bersama Han Dong Won bertengkar yang menyebabkan kepala Han Dong Won jatuh pada lengan kursi dilanjutkan rekonstruksi pembunuhan Deuk Nam dan Byun Soo Kyung. Melihat jejak rekamnya, Choi Hwa Ja dituntut hukuman mati. 

Jaksa Eun Sol mencoba permainan menembak eh malah berjumpa dr. Baek. Jaksa Eun Sol kesal padanya bagaimana bisa dr. Baek tidak punya hati nurani melihat kasus tersebut apakah pekerjaan otopsi yang membuatnya lempeng flat datar gitu. Justru karena otopsi aku bisa interaksi tanpa rekayasa, apa adanya dan mayatnya tidak komplain saat otopsi. Tapi jaksa Eun Sol tidak terima penjelasannya bisa jadi dia punya masa lalu yang membuatnya seperti itu. Teringat saat otopsi menemukan janin, dr Baek syok tidak seperti biasanya. Jaksa eun sol menuding bisa saja karena malpraktek medis. Apakah berhubungan dengan bayi? dr Baek cuek ngacir

Jaksa Kang dan Jaksa Eun Sol bercerita mengenai masa lalunya yang mana jaksa kang banyak berubah. Flashback di masa kuliah. Dimana jaksa kang cupu dan jaksa eun sol primadona menghampirinya mengenai klub belajar KUHP di rumahnya. Saat hari tiba, jaksa kang kala itu dengan gaya mahasiswa yang berantakan khas anak cowok pada umumnya. Bel berbunyi pertanda Eun Sol datang membawa kimchi buatan ibunya. Kembali ke masa sekarang, Jaksa Eun Sol memberikan ramnyeon dan kimchi. Jaksa kang berujar kamu kasih kimchi lagi. Sedangkan orangnya sudah lupa wkwkwk. 

Tetiba ada telpon mengenai pindahan, bergegas pergi dan berpamitan pada jaksa Kang. Sesampai di unit rumahnya ternyata rumahnya bersebelahan dengan dr. Baek. Mereka langsung turun ke lobby lantai satu.

Penyebab awal : penyebab pertama kematian

dr. Baek dan asistennya Jung Soo pergi ke lokasi TKP ditemukan mayat wanita yang sudah mengalami pembusukan karena pemanas ruangan. Detektif Park melaporkan mayatnya bernama Mirae, 24 tahun pernah melapor ada kurir yang menguntitnya. Jaksa Eun Sol tidak sengaja menutup laci tapi dr. Baek yang melihat sebagai upaya merusak TKP. Padahal Eun Sol menutup karena terlihat pakaian dalamnya. Atas kelalaiannya meminta detektif mencatat bahwa laci ditutup olehnya. Jaksa Eun Sol berhalunasi kesal dengan sikap dr. Baek mencubit pipinya malah urung dilakukan. 

Detektif Park menemukan sepatu pria sebelah. Tak biasanya ada pembunuh meninggalkan jejak. Lalu ada telpon ada saksi yang mengatakan seorang pria mengendarai mobil abu- abu. Setelah ditelusuri ternyata ada rekannya yang menggunakan mobil abu- abu. Jaksa Eun Sol teringat bahwa sepatu sebelah milik detektif Cha So Ho langsung diam- diam bertandang ke rumahnya. Detektif Park menanyakan siapa detektif yang bertanggung jawab perihal laporan penguntit sang korban. Tak lain tak bukan detektif Cha So Ho. Di waktu bersamaan, detektif Park membersihkan darah di tangannya saat bel rumah berdenting. Saat membuka, jaksa eun sol dan penyidik kang menemukan sepasang sebelah sepatunya. Ia menyarankan lebih baik ditangkap dirinya ketimbang rekan sendiri. Detektif Park menemukan kandungan luminol di dalam setir mobil detektif Cha So Ho. dr. Baek yang diamanahi jaksa Eun Sol tuk otopsi mayat wanita tadi.