Seperti poster filmnya yang jadul. Alur ceritanya era 80an di Bojongsoang. Bagi yang pernah kuliah di Bandung dan KKN di kabupaten Bandung. Bojongsoang ini mengingatkanku saat KKN bener- bener nuansa, rumah dan jalanan seperti itu. 
Mengenai alur ceritanya, mungkin aku yang lugu atau gimana. Cerita ini benar- benar untuk 21+. Konflik ceritanya sangat sederhana Ajo Kawir yang tidak bisa ngaceng karena saat malam gerhana semasa kecil ketangkap melihat yang tidak semestinya akibatnya burungnya tidak bisa ngaceng. Saat dewasa jatuh cinta pada Iteung yang mana punya masa kecil yang tidak kalah kelamnya dengan Ajo Kawir. Meski Ajo berhasil mempersunting Iteung tapi banyak godaan dari masa lalu Iteung yaitu Budi Baiq. Puncak konflik dimulai ternyata demi cinta apapun dilakukan. Untuk membalas dendam Ajo Kawir, istrinya Iteung membunuh dua bajingan yang membuat burung Ajo Kawir tak bisa ngaceng.  Sederhana tapi banyak simbol yang menurutku adegan 21+. 

Film ini diangkat dari novel Eka Kurniawan. Bagi yang pernah baca novel Eka Kurniawan memang sarat sekali cerita yang bagi sebagian orang dianggap tabu. Bagi aku yang bukan lahir di era 80an ceritanya tidak nyambung buatku. Tapi bisa dibilang detail cerita lain masih logis seperti kehidupan di kalangan menengah ke bawah yang mana profesi sopir truk suka balapan gak peduli itu bahaya. 

Alasan nonton karena ada Reza Rahadian. Meski orang- orang mencibirnya karena bosan film kebanyakan dia. Tapi orang percaya, film yang dimainkan tidak bikin kecewa. Di sini peran Reza Rahadian bukan tokoh utama tapi punya karakter kuat sebagai bajingan, Budi Baiq. Sumpah ya itu para aktor di film ini sungguh total memainkan peran. Terasa banget natural. Di podcast Deddy, bahwa Cristine Hakim nyium burung Marthino Lio ( Ajo Kawir ) di film ini sepertinya disensor. Engga jelas dipertontonkan banget. Aku kasih rating 7/10 

Justru aku salfok dengan Ladya Cheryl Baharrizki yang memerankan Iteung. Salut ikh tidak hanya melakukan adegan pertarungan namun juga adegan dewasa tentunya aktingnya mumpuni. Mungkin karena rambutnya ikal keriting khas era 80an, manglingi banget si Iteung yang dulunya pernah main di AADC. Ada juga Ratu Felisha yang jadi jelita. Meski dirias buruk rupa tapi seksi tubuhnya membuat para pria mikir- mikir. Pokoknya peran wanita disini wonder woman banget.