Skip to main content

Bae Sang Min, Profesor Asia termuda desain industrial - All the Bulter/ Master in the House eps 202- 203

Pria yang berpenampilan seperti stylish penata rambut ini sebenarnya desain industri. Kalau di Indonesia mungkin jurusan DKV desain komunikasi visual. Jadi aku paham banget sih profesi beliau karena adikku pernah bersentuhan kuliah DKV. Bikin produk kreatif. Kursi saja berbagai bentuk dan banyak fungsi. Beliau ini profesor KAIST desain industrial termuda di usia 27 tahun. Lulusan Parson School of Desain New York sekolah desain terbaik dunia. Padahal beliau ini tak punya latar belakang desain namun karena pola pikir dia yang eksentrik itulah membuatnya keterima. Jadi saat mendaftar melukis menggambarkan dirinya sendiri, ia malah melukis X-tray badannya. Sungguh briliant ya. Selain jadi tenaga pengajar beliau juga punya jabatan kepala pusat manajemen desain Lotte Corporation. 

Di New York, ia mendapat julukan sebagai malaikat maut New York. Gegara di New York ia berpakaian ala topi tradisional hitam dan berjalan menyusuri jalanan New York ya pantas saja dijuluki malaikat maut New York.
Karya fenomenal dia yaitu crosscube yang memenangkan penghargaan anugerah idea bisa dibilang karyanya mengalahkan ipod saat itu. Terinspirasi dari keponakan main bongkar pasang. Kemudian ada sound speaker berbentuk unik ala jantung atau mata. Terinspirasi dari klub malam saat menari didekat sound merasakan getaran makanya ia buat ala jantung manusia. Kata beliau untuk mendapatkan ide. Jadi dia cerita di sebuah desa ada penembak jitu yang tepat sasaran. Ia menembak sembarangan di papan barulah di tembakan digambar. Jadi saat warga mendatangi melihat apa yang sudah ditembak. Begitu juga ide, saat muncul dipikiran langsung direalisasikan ketika client tinggal memberikan ide yang cocok pada client. Ide yang dipikirkan ditulis di dalam jurnal. Ada 23 jurnal banyak sekali karya ide yang dimiliki salah satunya headset tanpa kabel. Dalam membuat ide desain bukanlah membuat hal baru melainkan mengelabui visual seperti headset tanpa kabel, headset tsb sudah ada, tampilannya saja berubah. Tampilannya terlihat mewah dan rumit yang membuat orang- orang konsumtif. Namanya juga industri makanya penciptaan terus dilakukan tanpa henti. 
Lucunya para cast all the Butlers punya khayalan dalam sesi belajar berhubung berada di KAIST dengan memakai jaket legendaris sesi kelas. Biasanya desain dibuat untuk kalangan terpinggirkan, miskin, mewah apapun itu. Di tempat para desainer berkumpul mengatakan Korsel tempat terbaik karena prinsip dasar Korsel itu sendiri berbagi. Indonesia juga ada konsep serupa berupa gotong royong. Kemudian filosofi desain Korsel dari sifat simpati. Bisa dibilang seorang cendekiawan Jeong Yak Yong di era masa raja Sejong. Yang mana karyanya bisa membuat benteng Hwaseong Suwon. Jeong Yak Yong saingan sekaligus panutan Bae Sang Min. Alasannya buat apa kompetitif dengan orang yang masih hidup dengan memilih Jeong Yak Yong sebagai saingan ia bisa mengalahkan ruang dan waktu. Banyak penemuan Jeong Yak Yong membuat peralatan buruh bangunan lebih mudah seperti katrol dan tuas untuk angkat beban yang besar. 
Bae Sang Min juga membuat rancangan membantu warga Afrika yang sulit mendapatkan air bersih dengan membuat bottocump semacam filter botol ala jam pasir. Terinsipirasi saat penyambutan dia sebagai profesor melihat muridnya botol Soju dan Baeksoju saling konveksi agar kadar alkohol tercampur tidak terlalu tinggi. Di Afrika juga anak- anak meninggal tiap 30 detik gegara nyamuk malaria. Sering diberi obat nyamuk dan spray sayangnya itu terlalu konsumtif makanya ada produk sound spray. Jadi botol dikocok sampai 2 menit yang ada pegas magnet bila bertabrakan bakalan terjadi sengatan listrik yang menimbulkan suara yang tidak disukai nyamuk. Briliant banget. 
Nah para cast juga unjuk bikin ide penemuan. Su Bin membuat kompresor sampah plastik agar tidak menumpuk tentu saja beresiko karena bunyi yang ganggu tetangga bahkan butuh daya besar. Trus Kim Dong Hyun baju bolak balik bayi tentu saja sudah ada tapi ada ide bongkar pasang sepatu mengingat bayi dan anak- anak cepat bertumbuh. Tentu saja itu dirasa sulit bisa saja tumit membesar hanya ngandelin beli sepatu bagian depan. Seung Gi dengan tirai futuristik yang menangani insomnia namun teknologi belum ada oleh Bae Sang Min ide Seung Gi sudah pernah dibahas 20 tahun bagaimanapun desainer juga pemimpi. Se Hyeong dengan ide shower memberi tanda warna sesuai suhu air ternyata sudah ada produknya. Tapi Bae Sang Min memberikan pencerahan bagaimana dengan tinta termokromik karena lebih murah dan juga lebih praktis. Pemenang ide yaitu Se Hyeong. 

Episode ini menarik ya, lihat Bae Sang Min kok menyenangkan profesor desain industri kek gitu. Tapi lihat adikku yang stress di DKV ITS sampai pindah ke UGM kok dirasa sulit deh jurusan tsb. Oh iya ada cerita menarik saat membahas ide Seung Gi, dulu 20 tahun lalu ada muridnya di Parson School memberikan model desain smartphone tapi ia tolak menilai karena dianggap biaya besar eh sekarang jadi desainer Samsung. Tiap ketemu prof desain saya bisa. Aku jadi salut dengan muridnya ga kena mental tapi terus maju. 

Comments