Syuting kali ini di Gangjin- Jeolla- do disana tempat pertemanan daging sapi Korea. Dipertunjukkan pertenakan sapi yang luas dan keresahan harga pakan yang mahal makanya nanem rumput sendiri untuk menghemat. Sayangnya ga dipertanyakan keunggulan sapi Korea dibanding sapi lainnya seperti Australia. 

Nah mengenai daging sapi Korea atau dikenal hanuk atau hanook, maaf jika salah kata. Banyak banget daging sapi yang dibeli dari sirloin, tenderloin, pantat dan bagian daging lainnya. Paling mahal sirloin dan paling murah bagian pantat. Mahal dan murahnya berdasarkan kepopuleran atau paling laku bukan tingkat kualitas dan enak. Semuanya enak. Nah olahan daging sapi Korea dibikin irisan daging mentah dicocol minyak ikan. Sepertinya aku senasib Musa dari Rwanda  tentu saja makanan mentah tak lazim di Rwanda. Sepertinya Asia Timur sering makan makanan mentah
Terus bagian brisket terletak di perut bawah biasanya dipotong tipis- tipis karena bisa dinikmati dengan lemaknya. Oh pantesan ya kenapa ada daging setipis kartu karena itu bagian brisket. Untuk menikmati daging sapi Korea dimulai cita rasa kuat. Pantes kenapa masaknya cuma digoreng dengan ditaburi garam. 
Kemudian sisa daging sapi yang ada dibuat bibimbap Yokhe dan Fabri bikin tartare. Cara bikin bibimbap yang simpel tak perlu butuh waktu lama berbeda dengan Fabri butuh waktu 70 menit bikin tartare. Sama- sama makan daging mentah dengan bumbu rempah khas negara masing- masing. Sepertinya aku ga cocok dengan kedua masakan tsb. Respon Musa dari Rwanda juga ga disorot wkwkwk.