Skip to main content

Sinopsis Investigation Couple/ Partners for Justice eps 13

 All Credit from MBC 



Melihat tangan jaksa Eun Sol terluka sangat dalam membuat dr Baek Beom melakukan menjahit lukanya meski ditentang oleh Jaksa Kang Hyun yang baru tiba datang. Takut tangan dr Baek yang telah membunuh melukainya namun oleh Kepala NFS dr Park Jong Ho bahwa dia mempercayai keputusan dr Baek. Sementara itu dr Ma Do Nam menanyakan maksud ucapan Jaksa Kang kepada asisten Gendut Sung Joo meski tak tahu begitu juga Penyidik Kang Dong Sik pada Detektif Cha Soo Ho. Kemudian tetiba datang melaporkan bahwa Han Soo Yeon belum ditemukan padahal di CCTV tidak terlihat baik pintu masuk maupun keluar segera ditemukan itu berarti masih berada di dalam gedung. Jaksa Kang mendapatkan telepon dari penyelifik Seo bahwa KCDC melaksanakan protokol tuk mencegah infeksi meski mendapat pertentangan dari jaksa Kang yang tak terima rekan junior karantina bersama mayat. Selesai lukanya dijahit dan diperban, Jaksa Eun Sol berinisiatif tuk melanjutkan dokumentasi autopsi karena tak suka dijadikan beban. Oleh dr Baek Beom sebaiknya melihat dari lensa kamera bukan dari mata telanjang. Di tempat lobby NFS beberapa orang mencari Han Soo Yeon yang ternyata sedang berada di dalam bilik toilet wanita sedang menelpon putrinya sebagai ucapan minta maaf tak bisa menjemputnya. Putrinya sedih bahkan hari ini saja dia tak bisa datang acara ayah sampai menangis sendirian.

Episode 7 Senjata Pengasapan: Bukti pasti dari suatu tindakan atau asumsi



Jantung. Paru- paru kiri, kanan. Hati. Limpa. Pankreas. Ginjal Kiri, kanan. Itu adalah aturan dari pengeluaran isi. (Wah aku baru tahu soal ilmu autopsi, gila ya modal sekali ya dalam bikin kek mayat beneran beserta organ dalamnya). Saat memeriksa paru- paru ada fibrosis paru- paru, dr Baek Beom meminta hubungkan sambungan telpon seseorang yang bersamanya di Qatar. Ternyata ada keluhan batuk kering dan kesulitan bernapas. Kemudian saat membedah lambung isinya sangat kosong namun ada bukti hijau yang ada kemungkinan bahwa dirinya diracun untuk membuktikannya pergi ke rumahnya karena sang istri tak bisa dihubungi dan putranya tinggal di pedesaan. dr Ma yang diperintah tuk ke lokasi rumahnya merasa keberatan bisa saja itu penyakit bukan pembunuhan namun saat jaksa Eun Sol memeriksa pakaian beserta sepatu dan sabuknya membuktikan itu barang mewah. Melihat itu tentu saja ada motif dan detektif Cha akan memeriksa latarbelakanganya. Tetiba Stellar Hwang datang merasa terpanggil mendengar ada racun. dr Ma meminta tuk menemaninya dan langsung disetujui begitu juga detektif Cha dan Si Gendut Sung Joo atas permintaan dr Baek. Detektif Cha juga mengajak pada Penyidik Kang Dong sik dengan ngeles ingin menjaga jaksa Eun Sol, oleh Jaksa Kang Hyun dengan mendorongnya pergi mau tak mau ikut bersama detektif Cha.



Di dalam mobil berdesakan lima orang, detektif Cha ingin modus eh malah penyidik Kang Dong Sik yang bersandar. dr Ma penasaran dengan pernyataan Jaksa Kang Hyun bahwa dr Baek telah membunuh namun dipikir- pikir tak mungkin pembantu pemerintahan melakukan pembunuhan. Kepala Park menghampiri Han Soo Yeon yang bersangkutan meminta maaf karena kabur ketakutan. Kepala Park justru iba padanya karena membesarkan putri seorang diri tak perlu kuatir dengan hal itu nanti adiknya yang mengurus anaknya. Ia menyarankan keluar sendiri dari bilik nantinya di pintu belakang ada ambulans. dr Baek kelelahan sampai demam, Jaksa Eun Sol takut MERS. Jaksa Kang Hyun makin kuatir dengan hal itu sampai berteriak marah- marah. Kepala Park datang menanyakan kondisinya, dr Baek hanya meminta mie gelas karena kelaparan itu berarti dia hanya bercanda dan kondisinya baik- baik saja. Tetiba asisten gendut Sung Joo video call padanya mengenai rumah sang korban. Ternyata rumahnya bagus dan sudah dibersihkan maklumlah rumah baru sang pengantin baru dari tiga bulan. dr Baek meminta semua bukti yang ada dari lem dinding rumah, karpet, tanangan, tabung penyaring udara sampai tempat sampah. Tak luput dari perhatiannya. Selanjutnya Jaksa Eun Sol merasa tangannya lebih perih dan demam, oleh dr Baek tuk ambil termometer. Jaksa Eun Sol heran bagaimana bisa ada termometer pada ruangan autopsi, dengan bercanda terkadang dipakai pada dubur mayat. Jaksa Eun Sol sempat kesal oleh candaannya dan merasa jijik. Setelah dicek ternyata dirinya demam, ia bertanya ada apa dengan dirinya. Kepala Park mengatakan kemungkinan dia keracunan darah. Mendengar hal itu, Jaksa Eun Sol kesal sampai ingin keluar ruangan. Seniornya Jaksa Kang Hyun juga tak kalah hebih dan panik melihatnya.

Comments